Humas Polresta Bogor Kota: Seorang sopir minimbus L300 angkutan umum jurusan Bogor – Cianjur ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa, saat mobilnya berhenti (ngetem) di Terminal Baranangsiang, Kota Bogor, pada Kamis (1/2/2018).
Sopir minibus tersebut bernama Muhamad Marsyidie, kelahiran Baturaja Kampung Sirah Situ Rt 06/23, Desa Kuto Kulon, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, peristiwa ini diketahui pertama kali oleh sopir angkutan umum lainnya, yaitu Sepri Sitanggang dan Diken sekira pukul 09.02 WIB tadi pagi.

Kapolsek Bogor Timur Polresta Bogor Kota , Kompol Marsudi Widodo mengungkapkan, bahwa korban yang ditemukan meninggal dunia dalam angkutan umum itu diduga karena sakit. Pasalnya, berdasarkan keterangan saksi bahwa korban sudah sebulan mengeluhkan sakit tenggorokan, dan saat di periksa pun fisik korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
“Iya, menurut keterangan saksi bahwa korban ini selalu mengeluhkan sakit selama sebulan kebelakang. Saat ditemukan, posisi korban sedang duduk dan berada di jok depan,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, almarhum ditemukan oleh Sepri, dimana waktu itu Sepri sedang berjalan dari arah Pos menuju mobilnya, namun ditengah perjalanan Sepri melihat korban seperti sedang tidur dan tidak bergerak di dalam mobil milik korban.
Karena penasaran, Sepri pun memanggil Diken untuk bersama-sama menghampiri korban dan mencoba untuk membangunkannya, tapi saat dibangunkan korban sudah kaku. Akhirnya, Sepri dan temannya itu melapor ke pengurus angkot L300.

“Nah, dari situ pengurus angkot L300 melapor ke Polsek Bogor Timur. Setelah mendapat informasi tersebut, kami beserta jajaran Sat Reskim  dan unit Identifikasi sat reskrim Polresta Bogor Kota langsung melakukan tidakan di tempat kejadian,” ucapnya.
Di tempat kejadian, pihaknya menemukan barang bukti berupa satu celana panjang, kaos abu abu, jaket hitam, dompet dan HP milik korban. Kemudian, pihaknya mengamankan saksi-saksi untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
“Kita sudah menghubungi keluarganya, sementara jenazah korban sudah di bawa ke RS Ciawi menggunakan ambulance polresta untuk di visum,” pungkasnya.
 
By Rg/Her

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

eleven + 18 =