SONY DSC

Polresta Bogor Kota – Senin (3/12) bertempat di aula sekolah Regina Pacis jalan Ir. juanda Kota Bogor telah dilaksanakan audiensi antara Kepolisian dan Pemkot Bogor dengan warga sekolah Regina Pacis berkaitan dengan pengaruh keberadaan Sekolah Regina Pacis terhadap kondisi lalu lintas di sekitar jalan Juanda dan Sudirman.

Kegiatan yang mengambil tema ” kesadaran warga regina Pacis terhadap lingkungan yang lebih luas” dipandu oleh moderator sdri. Marisa Iskandar, SH, LL.M yang merupakan Advokat dan alumni dari sekolah tersebut.

Dari sat lantas Polresta Bogor kota hadir dalam kesempatan tersebut adalah KBO lantas Iptu Budi Suratman sedangkan dari pihak DLLAJ kota Bogor adalah Bapak Agus Suprapto Kabid lalu lintas DLLAJ kota Bogor.

SONY DSC
SONY DSC

SONY DSC
SONY DSC

SONY DSC
SONY DSC

Dalam pemaparan bapak Agus Suprapto menjelaskan permasalahan lalu lintas secara umum dan khas yang terjadi di kota Bogor dipwngaruhi oleh pola pergerakan manusia, tata ruang kota, sarana dan prasarana jalan angkutan umum, pihaknya menyampaikan wacana kedepannya perihal kebijakan pemerintah kota dalam jangka pendek yaitu menyediakan kantung-kantung parkir dengan memanfaatkan lahan eksisting perkantoran-perkantoran dan sekolah di seputaran SSA, guna mengembalikan fungsi utama kebun raya Bogor dan seputaran SSA bebas onstreet parking.

Kabid lalu lintas juga menyinggung program jangka panjang Pemkot Bogor untuk menyediakan koridor bus sekolah bagi sekolah-sekolah yang berdampak langsung dengan Situasi lalu lintas khususnya di wilayah regional SSA,

KBO SAT lantas Polresta Bogor kota dalam paparannya memberikan gambaran pengaruh signifikan mobilisasi kendaraan warga sekolah regina Pacis yang berdampak pada situasi Kamseltibcar lantas terutama saat jam rawan padat /peak hour.

SONY DSC
SONY DSC

Pihaknya meminta agar para warga sekolah yang membawa kendaraan agar mematuhi peraturan lalu lintas yang ada, seperti tidak menggunakan lajur berlapis saat menunggu antrian masuk sekolah sehingga menganggu arus di jalur utama.

Iptu budi suratman dan Bapak Agus Suprapto sebagai narasumber pada dasarnya mendukung upaya pihak sekolah dalam memberikan opsi manajemen permintaan terkait pembatasan jumlah kendaraan yang diperbolehkan masuk ke sekolah .

Namun lagi-lagi itu sifatnya adalah kebijakan sekolah apalagi dalam hal ini berkaitan dengan adanya biaya yang harus dikeluarkan, sehingga pihak kepolisian dan Pemkot Bogor menyarankan sosialisasi dan kordinasi yang terpadu antara sekolah dan orang tua agar menemukan win-win solution.

Kegiatan dilanjutkan dengan paparan motivasi oleh motivator bapak mangandar Fransiskus Lubis dan ditutup dengan sesi tanya jawab berkaitan dengan pengadaan bis sekolah dan masukan terhadap sirkulasi lalu lintas seputaran jalan pengadilan dan Juanda.⁠⁠⁠⁠ (alx-iwan)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

11 − one =