Polres Bogor Kota – Jelang pemberlakuan SSA yang tinggal menghitung hari, Radio Republik Indonesia (RRI) Bogor bekerja sama dengan Polres Bogor Kota dan Pemerintah Kota Bogor menggelar sebuah Dialog Publik bertajuk “Dampak dan Pengaruh Penerapan Lalu Lintas Sistem Satu Arah Lingkar Istana dan Kebun Raya Bogor” di lantai 3 Mall Botani Square.
Dalam acara dialog tersebut hadir sebagai narasumber Walikota Kota Bogor Bima Arya .S, Wakapolres Bogor Kota Kompol Satya Widhy .W, S.I.K yang mewakili Kapolres Bogor Kota dan juga Praktisi Penyiaran Publik Dr. Frederik Ndolu.
Menurut Walikota Bogor Bima Arya .S penerapan Sistem Satu Arah (SSA) dilingkar Istana dan Kebun Raya Bogor merupakan langkah dalam pembenahan transportasi di Kota Bogor.
Walikota juga mengatakan bahwa kemacetan sudah menjadi trending topic masyarakat, baik masyarakat Kota Bogor maupun Wisatawan yang datang ke Kota Bogor.
“Bahwa Kota Bogor macet sudah menjadi trending topic masyarakat. Pasti ada yang nanya ke saya, “Bogor masih macet ?” atau “Bogor masih sejuta angkot ?” walaupun jumlah angkot sekitar 8000-an.” Sebut Walikota.
Ia menambahkan pertumbuhan kendaraan dan jalan yang tidak seimbang merupakan salah satu penyebab terjadinya kemacetan di Kota Bogor.
“Kita lihat, pertumbuhan kendaraan baru di Kota Bogor sebanyak 1000 unit dalam seminggu, sementara pertumbuhan jalan tidak sampai 1 persen. Jika tidak melakukan apa-apa tinggal nunggu Kota Bogor nge-hang” tambah Walikota.
Sementara itu Wakapolres Bogor Kota Kompol Satya Widhy .W, S.I.K menyikapi positif rencana SSA di Kota Bogor yang merupakan program Pemkot Bogor. Ia mengatakan bahwa Polres Bogor Kota mengapresiasi kepada Pemkot terkait rencana SSA.
Terkait banyaknya tanggapan bahwa SSA hanya memindahkan kemacetan Kota Bogor, Kompol Satya mengatakan bahwa tanggapan tersebut bisa benar dan bisa tidak. Ia pun setuju dengan pendapat Walikota bahwa penyebab kemacetan di Kota Bogor salah satunya adalah pertumbuhan kendaraan dan jalan yang tidak seimbang.
“Seperti kata Pak Wali, dalam seminggu ada 1000 kendaraan baru yang keluar di Kota Bogor, tapi kita lihat dalam seminggu ada gak jalan yang bertambah?” Papar Wakapolres.
Wakapolres juga memaparkan bahwa dalam uji coba SSA tanggal 1 April nanti, Polres Bogor Kota sudah menginventarisir titik-titik yang akan dijaga oleh Kepolisian.
“Ada 16 titik, 6 titik diantaranya adalah jalur rawan macet. Kita fokus di Ring 2 yang merupakan jalur-jalur alternatif yang rawan penumpukan kendaraan. Nanti kita lihat pada uji coba, biasanya permasalahan baru terlihat dan akan di evaluasi bersama. Beber Wakapolres.
Narasumber lain, Dr. Frederik Ndolu yang merupakan Praktisi Penyiaran Publik juga menegaskan bahwa SSA tidak sesederhana tentang lalu lintas, melainkan tentang visi Kota Bogor.
Sejumlah tanggapan dan masukan dari masyarakat terkait SSA. Salah satunya masyarakat yang diwawancarai mengatakan bahwa rencana SSA bagus, namun ia memberikan masukan agar Pemkot terlebih dahulu menertibkan PKL, Parkir Liar dan juga Angkot-Angkot yang berhenti sembarangan.
Selain melakukan dialog dan tanya jawab, Wakapolres Bogor Kota melakukan Tactical Floor Game (Simulasi Lantai) dimana Polres Bogor Kota sudah menyiapkan peta jalur dan arus SSA berukuran 240 x 240 Cm. Disana Wakapolres dan Walikota mensimulasikan arus SSA dan juga menunjukan sejumlah titik rawan kemacetan di jalur SSA.
Acara Dialog Publik yang digelar RRI dan juga dapat didengar langsung di Radio Pro 2 FM tersebut berakhir sekitar pukul 17:00 WIB dimana para narasumber melakukan sesi foto bersama. (Iwan/Alex)