POLRESTA BOGOR KOTA- Kapolres Bogor Kota AKBP Suyudi Ario Seto, S.H, S.IK, M.Si bersama Walikota Bogor Bima Arya .S pada Jumat malam (14/10) datang ke Kantor Radar Bogor yang berlokasi di Jl. KH. Abdullah Bin Nuh Kota Bogor. Kedatangan mereka dalam rangka memenuhi undangan Radar Bogor dan Komunitas Bogor+Sahabats yang kembali menggelar diskusi Obrolan Serius Mencari Solusi (Obsesi) yang bertemakan “Mengatasi Kemacetan di Kota Bogor”.
Diskusi yang dimoderatori oleh anggota Komunitas Bogor+Sahabats, Gatut Susanta, di gelar di lantai 5 Gedung Graha Pena Radar Bogor. Turut hadir juga Kabag Ops Polresta Bogor Kota, Kasat Lantas Polresta Bogor Kota, jajaran SKPD Kota Bogor, serta pengamat transportasi Budi Arief.
Dalam diskusi yang berjalan santai namun serius, Walikota Bogor memaparkan bahwa pemerintah Kota Bogor sudah memiliki banyak perencanaan dalam mengatasi kemacetan di Kota Bogor yang diantaranya meredistribusi pembangunan, sehingga pembangunan yang selama ini terpusat di tengah kota akan dipindahkan ke wilayah pinggiran. Walikota juga mengatakan bahwa saat ini pemkot tengah mempercepat reformasi transportasi massal dengan mengkonversi 3 angkot menjadi 1 bus dan membuat jalur khusus untuk Bus Rapid Transportation (BRT) yang berlokasi lingkar Istana Bogor, serta melakukan penegakan disiplin dan menghentikan pembiaran-pembiaran yang dilakukan anggota dilapangan terhadap pelanggaran lalu lintas.
Sementara itu, Kapolresta Bogor Kota AKBP Suyudi Ario Seto, S.H, S.I.K, M.Si dalam diskusi tersebut mengatakan bahwa masalah Kota dan Kabupaten Bogor tidak dapat terpisahkan. Ia menyoroti sejumlah faktor penyebab terjadinya kemacetan di Kota Bogor yang diantaranya adalah adanya 700 trayek AKDP dari Kabupaten Bogor yang masuk Kota Bogor, adanya penyempitan jalan dibeberapa ruas jalan, dan yang digaris bawahi oleh Kapolresta adalah evaluasi internal dan memberikan tindakan tegas terhadap oknum-oknum yang bermain dalam perizinan. “Kita akan kerja sama dalam membenahi permasalahan yang ada.” Ujar Kapolresta.
Menanggulangi kemacetan Kota Bogor yang semakin akut, Kapolresta menambahkan bahwa pihaknya tengah mengedepankan langkah-langkah preemtif dan preventif kepolisian yang diantaranya adalah menguatkan jumlah personel di lapangangan terutama pada senin pagi dan sore serta jumat pagi dan sore dengan menggelar seluruh jumlah personel polri yang ada untuk turun kejalan, menambah pos pantau disejumlah titik rawan serta melakukan penegakan hukum yang tegas.
“Kita punya 1200 orang personel, saya akan gelar semua anggota termasuk kabag dan kasat juga harus turun. Selain itu kita juga akan bangun pos pantau di titik rawan trouble spot dan hot spot diluar pos terpadu” Ujar Kapolresta.
Dari rapat yang digelar ditemui sejumlah fakta-fakta terkait permasalahan kemacetan yang ada di Kota Bogor ini. Fakta-fakta tersebut diantaranya adalah jumlah kendaraan yang ada di Kota Bogor menurut data SAMSAT Kota Bogor sampai bulan September 2016 ada 449.067 unit. Dari jumlah tersebut 440.518 unit adalah kendaraan pribadi yang didominasi sepeda motor sebanyak 353.959 unit dan 95.108 unit kendaraan Roda 4. Sementara itu 5.854 unit lainnya adalah kendaraan umum. Dalam seminggu, sekitar 800 unit sepeda motor dan 200 mobil baru bertambah, sementara infrastruktur jalan hanya bertambah satu persen
Fakta lainnya adalah pada saat weekend, destinasi wisata Kebun Raya Bogor disesaki oleh 25.000 orang pengunjung dan 10.000 orang pengunjung di hari normal. Jumlah tersebut belum ditambah 5.000 mobil pengunjung KRB yang semuanya parkir sembarangan akibat masih belum adanya fasilitas parkir yang memadai untuk pengunjung KRB. (Iwn/Alx)