Polresta Bogor Kota – Menjadi seorang ibu memang bukan hal mudah, terlebih juga berprofesi sebagai anggota polisi. Seperti yang dialami Polwan Satlantas Polresta Bogor Kota, Briptu Evi Rastiani. Di sela-sela melakukan pengamanan lalu-lintas, ibu dua anak ini juga harus mengurusi keperluan sekolah buah hatinya.
Wanita kelahiran Pontianak Provinsi Kalimantan Barat itu memang harus pintar membagi waktu. Meski memiliki asisten rumah tangga, tapi sebagai ibu yang baik ia merasa tetap harus ikut mengasuh kedua putrinya, Aqila (5) dan Dea (2). “Harus pinter pinter, kalau tidak bisa terbengkalai. Misalnya mau ke mall, ya harus diturutin. Memang capek, tapi begitu pulang lihat senyum anak-anak jadi seneng lagi,” ungkap Briptu Evi.
Rasa letih sepulang apel yang rutin ia lakukan setiap pukul 05.30 juga bukan alasan untuk tidak mengantar Aqila ke TK yang berada tak jauh dari rumahnya di Asrama Brimob Kedung Halang Kecamatan Bogor Utara. Usai mengantar anak, biasanya ia lanjutkan untuk melakukan penjagaan lalu-lintas di sekitaran Tugu Kujang.

Tapi, setiap hari libur tiba, wanita yang hobi motor ini tak pernah absen untuk mengajak buah hatinya untuk jalan-jalan. Kadang, salah satu di antaranya ia ajak berkeliling bogor dengan mengendarai sepeda motor. “Saya hobi motor. Lebih senang ke mana mana pake motor dari pada pakai mobil. Dari SMA, saya di rumah ada trail. Seneng jalan jalan pas libur pake motor. Memang lebih nyaman saja, kalau jalan jalan pakai mobil tidak menikmati alam,” terangnya.
Briptu Evi pindah domisili ke Bogor ketika menikah dengan suaminya yang bertugas di satuan Brimob Kota Bogor pada tahun 2011. Ia mengawali karir kepolisiannya pada tahun 2009 lalu di Polda Kalbar. Kemudian pindah ke Polresta Bogor Kota di bagian Propam. Meskipun baru sekitar satu tahun bertugas sebagai polisi lalu-lintas, tapi banyak pengalaman yang tak terlupakan saat melakukan penjagaan. “Misalnya ketemu pelanggar ngeyel malah kita yang dimarahi apalagi oleh Ibu-Ibu,” kata Briptu Evi.
Kini, semenjak Presiden Jokowi berkantor di Istana Bogor pada awal Desember lalu, intensitas penugasannya memang agak longgar lantaran tidak banyak mobilitas yang dilakukan presiden. “Jadi intensitas keluar masuknya hanya sedikit, hanya pengamanan di dalam,” tukasnya.(fik/Rg)
 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

11 − ten =