Bogor Kota – Satlantas Polresta Bogor Kota melakukan inovasi dengan membuat alat simulasi seatbelt remainder untuk penumpang kendaraan roda dua atau lebih. Alat ini akan mensimulasikan benturan ketika kecelakaan berkendara ketika memakai sabuk pengaman.
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan alat ini dibuat sebagai pengingat para pengendara roda empat atau lebih pentingnya sabuk keselamatan. Karena sabuk keselamatan bisa mengurangi tingkat fatalitas bila terjadi kecelakaan.
“Ini simulasi yang dibuat untuk menggambarkan bagaimana pentingnya menggunakan sabuk keselamatan. Sehingga pengendara akan lebih aman sesuai peragaan,” kata Susatyo, Sabtu (12/3/2022).
Hal ini, juga sebagai bentuk sosialisasi yang terus digencarkan dalam Operasi Lodaya 2022 yang sedianya digelar sampai tanggal 14 Maret 2022. Tidak hanya tidak untuk roda empat, pengendara roda dua juga penting menggunakan sabuk pengamam khususnya yang membonceng anak-anak.
“Seat belt sangat penting bagi semua jenis kendaraan. Sehingga kita memakainya dalam berkendara menggunakan roda dua, anak yang kita bawa dalam berkendara bisa terjaga dan tidak terpental ketika ada suatu hal yang tidak diinginkan. Pun, kendaraan roda empat menahan badan supaya tidak terlempar ke bagian depan,” ungkapnya.
Sejauh ini, tambah Susatyo, selama digelarnya Operasi Pengamanan Lodaya 2022 ini tingkat kepatuhan masyarakat Kota Bogor dalam berkendara bisa terbilang cukup tinggi. Walaupun masih ada beberapa yang tidak patuh peraturan lalu lintas.
“Dua pekan ini kepatuhan masyarakat terbilang cukup tinggi. Walaupun, beberapa kendaraan tidak patuh tehadap rambu- rambu lintas. Khususnya di jam-jam padat. Kita terus lakukan pengingatan supaya berkendara dengan kedisiplinn tinggi,” jelasnya.
Sementara itu, Kasatlantas Polresta Bogor Kota Kompol Galih Apria mengatakan alat ini akan dibawa petugas sebagai upaya sosialisasi dan diperagakan masyarakat di lapangan. Termasuk digunakan untuk sosialisasi di sekolah-sekolah maupun terminal.
“Alat ini akan kita bawa berkeliling melakukan sosialisasi baik saat di lapangan, ini akan menjadi imbauan atau teguran untuk pengendara atau penumpang yang tidak memakai sabuk keselamatan. Juga kita akan rutinkan, akan perkenalkan baik ke sekolah atau ke terminal,” tutur Galih.