Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bogor tinjau pelaksanaan vaksinasi dosis kedua anak usia 6-11 tahun di SDN Kawung Luwuk, Kelurahan Bantarjati, Kecamatan Bogor Utara pada Rabu (12/1/2022).
Kali ini vaksinasi yang diinisiasi Polresta Bogor Kota ini, menghadirkan benerapa tokoh fiktif super hero dan tokoh kartun agar anak tidak takut saat divaksin selain itu ada beberapa hadiah manarik yang dibagikan oleh polantas kepada anak-anak sebelum dilakukan vaksinasi.
Kapolresta Bogor Kota Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro menuturkan, saat ini ada 11 ribu siswa SD dan Madrasah yang belum divaksin, maka dari itu dirinya mengimbau sekolah anak didik yang mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) harus yang sudah vaksin. Pihaknya akan menerjunkan tim mengawasi PTM, agar maksimal.
“Dengan meningkatnya omicron di Jakarta, kami akan memberlakukan kembali Gage pada weekend, kami lihat kondisinya. Apabila padat, maka kami akan menerapkan Gage. Ini dilakukan agar masyarakat sadar, kita harus waspada tinggi,” uangkapnya
Ditempat yang sama Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto memaparkan, saat ini angka capaian vaksinasi Kota Bogor sudah 101 persen atau jauh melampaui target 100 persen. Untuk vaksin anak-anak sudah 91 persen sisanya ada 11 ribu yang belum divaksin, kemudian sekarang kick off dosis dua disini.
“Selain itu kami juga besok kick off untuk booster dengan memprioritaskan lansia dan Aparatur Sipil Negara (ASN), jadi ada datanya. Kenapa demikian, karena tidak boleh terlalu cepat dari vaksin kedua. Lalu kenapa dipercepat?, sesuai arahan presiden dan menko manifest mengantisipasi varian omicron,” ungkap Bima Arya.
Selain itu, lanjut Bima, pihaknya akan mengawasi secara ketat arus dari luar negeri, lalu dikordinasikan jamaah umroh dari Bogor dengan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Bogor. Dirinya sudah memerintahkan Asisten Pemerintahan (Aspem) melalui camat untuk memonitor warga dari luar negeri, dari manapun RT sampai lurah siaga. Warga harus diawasi untuk antisipasi varian omicron.
“Ya, saya kita tinggal tunggu waktu bahwa di Kota Bogor ada kasusnya omicron, varian delta saja kami tidak bisa menghindari. Kami gencarkan 3T, jadi penelusuran ini penting. Kalau ada gejala sedikit di warga, patut dicurigai itu omnicron, RSUD dan Puskesmas sudah disiagakan,” tegasnya.